Tangerang, antero.co – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang menuding keberadaan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan Organisasi Masyarakat (Ormas) salah satu pemicu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai perusahaan di Kabupaten Tangerang Banten.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang (Desyanti), pada siaran kanal YouTube CNBC Indonesia dalam segmen Manufacture Check di Program Evening UP pada Jumat (16/6/2023) lalu.
Kata Desyanti, banyak pabrik di Kabupaten Tangerang yang tutup akibat permintaan yang menurun sehingga suku bunga menurun.
Selain itu pengusaha juga mengeluhkan kenyamanan berinvestasi menurut, “Desi, di lingkungan perusahaan banyak LSM dan organisasi masyarakat ormas yang mengganggu sehingga berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dengan viralnya vidio dan terucap pernyataan menyudutkan LSM dan Ormas, akhirnya membuat gerah anggota Ormas pemuda pancasila kabupaten tangerang, sehingga berstaimen miring terhadap DISNAKER kab tangerang -Banten.
Seperti tanggapan anggota Ormas Pemuda pancasila kab Tangerang di wa group. Senin (19/06/23)
“Gempur balik, kan faktanya seperti apa dan sejauh mana tindakan DISNAKER, terhadap perusahaan yang memberikan upah tidak layak”.
” Jelas dong… Waka.. apa daya tanpa dukungan dari pemimpin… toh disnakernya gak mutlak sebut nama Ormasnya.. itu sy menggebu gebu saja… Karena sekarang banyak upah tidak layak .. yang harusnya jadi ker,jaan mereka malah ngurusin Ormas”.
“Dari statemen kadisnaker nya memang jelas LSM dan ORMAS disebut sebut sebagai pengganggu pengusaha / investor di kab tangerang, semua LSM dan Ormas harus berani bersuara”.
Bonai/supriyadi selaku anggota Ormas pemuda pancasila, menyayangkan atas sikap dan ucapan pihak DISNAKER, justru dengan adanya LSM dan Ormas bisa menjadi penyeimbang antara pelaku usaha dan masyarakat sekitar perusahaan dan juga LSM dan Ormas selaku sosial kontrol berfungsi sebagai mata dan telinganya masyarakat.ujarnya
(Leman)
