
Seorang penonton Siswa SMP Riyadul Mubtadi’in Cimanuk, tewas tersetrum aliran listrik di lokasi dekat panggung pertunjukkan Wali Band di Alun-alun Pandeglang, Jumat (6/4).
Seorang Siswa SMP Tewas Kesetrum di Pertunjukkan Wali Band
ANTERO PANDEGLANG – Yayat Ruhiyat, warga Kampung Babakan RT 02 RW 01 Desa Kupahandap, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang, tidak menyangka jika pada hari pertunjukkan Wali Band itu, harus kehilangan Muhamad Abda Firdaus (13), anak ke duanya.
Abda Firdaus, anak kedua dari empat bersaudara ini, adalah siswa kelas 1 SMP Riadul Mubtadi’in Cimanuk, tewas tersetrum aliran listrik saat menonton pertunjukkan Wali Band, yang digelar di Alun-alun Pandeglang, Jum’at sore, (6/4).
Dari informasi yang berhasi dihimpun BantenTribun, korban Abda Firdaus, diduga tersetrum aliran listrik di sekitar lokasi panggung, sekitar pukul 16.00 WIB sesudah hujan deras mengguyur sebelum penampilan Wali Band.
Lokasi pasti yang menyebabkan korban tewas tersetrum memang masih simpang siur. Beberapa saksi di lokasi kejadian ada yang menyebut korban tewas akibat tersetrum dari kabel milik PLN yang terkupas di dekat pohon lapangan basket. Namun, ada juga yang menyebut korban tewas akibat tersetrum aliran listrik yang berada di panggung Wali Band.
“Informasinya masih simpang siur, awalnya ada yang bilang di bawah panggung, ada yang bilang juga di samping panggung . Kepolisian sedang melakukan penyelidikan, polisi juga sudah melakukan olah TKP. Jadi untuk lebih jelasnya silakan tanya kepolisian,” ujar Ferry Hasanudin, Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang.
Baca: Polres Pandeglang Tangkap Pembunuh Sadis Setelah Buron
Saat ini korban masih berada di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang.
Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono yang berada di RSUD Berkah mengatakan, Pihak Kepolisian belum bisa memastikan penyebab kematian korban karena harus menjalani outopsi terlebih dahulu.
“Harus outopsi dulu untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban,” kata Kapolres Indra, kepada BantenTribun , Jumat (6/4).
Namun, Yayat Ruhiyat dan Yuyun Fatmawati, kedua orangtua korban, menolak permintaan pihak kepolisian untuk mengoutopsi jenazah korban.
Baca: Warga Cisoka Meninggal Saat Ambil Sertifikat Tanah di Serang Banten
Penolakan outopsi dituangkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani orangtua korban.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita, juga nampak melakukan Takziyah kepada keluarga korban di RSUD Berkah. (AKS)