Serang, antero.co – Dikutip dari, Globalinvestigasinews “Pembangunan Jembatan Jatipulo yang di laksanakan oleh PT. Sinabung dengan anggaran APBD Provinsi Banten yang Benilai Rp. 15.187.950.000 diduga pengerjaanya asal – asalan alias asal jadi, maka dari itu harus ekstra super ketat pengawasan dari pihak Dinas PUPR Provinsi Banten, Selasa: 31/01/2023.
H. Ets selaku Pelaksana Teknis Pembangunan Jembatan Jatipulo mengatakan bahwa pengecoran Abutment dengan menggunakan media berupa ember kapasitas 5 liter adalah hal yang lumrah dan sah – sah saja tidak masalah dan tidak mengurangi kekuatan beton Fc 30 “ucapnya.
Pada saat pelaksanaan kegiatan pengecoran abutment menggunakan ember tersebut di awasi oleh pengawas teknis dari Dinas PUPR Provinsi Banten, yaitu El, Ed dan RD. Beton Fc 30 dari Concrete Pump di tuangkan di atas triplek yang di hampar di tanah, kemudian beton dari atas triplek dimasukan kedalam ember menggunakan cangkul lalu di tuang ke dalam bekisting abutment.
Lembaga Swadaya Masyarakat atau di sebut LSM membenarkan dengan adanya pengerjaan pengecoran di hari sabtu malam minggu tanggal 14 – 15 Januari 2022 Itu sangat disayangkan karna menurut kacamata kami sebagai tim kontrol sangat tidak layak untuk di benarkan atau di baguskan, karena sudah tidak sesuai aturan, waktu pelaksanaan pengecoran saya menyaksikan di lokasi dan di situ saya meliat dengan mata kepala saya sendiri bukan katanya” Beton Fc 30 di tuangkan di atas triplek dan di angkut dengan menggunakan ember berukuran 5 liter dan di angkutin oleh tenaga manual, sungguh memprihatinkan. Kalau menurut aturan yang ada itu sudah jelas-jelas menyelewengkan aturan yang ada”, jelasnya.
Kolsultan Bj “bahkan saya sudah mengistruksikan kemandor dan pelaksana namun tidak di respon dan saran saya juga tidak jalankan oleh pelaksana juga mandor, saya ngasih saran sudah, ngasih petunjuk sudah, saya sudah melakukan tugas saya selaku kolsultan, ia dong saya ngasih saran sudah toh ngasih masukan sudah toh, seharusnya mereka ikuti ” katanya
Globalinvestigasinews mencoba konfirmasi dengan cara menghubungi Team Leader Konsultan atasan Bj, tetapi sangat disayangkan nomor WhatsApp tim redaksidi diblokir oleh saudara Jks selaku Team Leader Konsultan tersebut, ada apa denagan pemblokiran nomor tim redaksi tersebut, patut kami curigai.
Pelaksana Eg yang di sisi kelurahan mengatakan “terkait pemasangan bekisting dan lain-lain sudah saya prediksi bahwa pemasangan bekisting abutment tersebut sudah cukup kuat, walaupun itu di amuk oleh gajah pun tidak akalan jebol”, kata Eg.
Namun apa yang di katakan oleh pelaksana Eg ini tidak sesuai dengan kenyataannya, begisting abutmen tersebut jebol di bagian bawah pada saat pengecoran. Baik itu di pengecoran pertama maupun pengecoran kedua hal serupa terjadi sehingga abutment menjadi bunting, tidak mampu menahan tekanan curah beton dari pompa. Untuk menghindari atau menjaga supaya bigisting tidak jebol, maka pelaksana Eg memerintahkan tim pompa untuk menuangkan curahan beton ke triplek yang sudah di sediakan di gelar di atas tanah, kemudian Eg memerintahkan ke pekerjanya untuk mengangkut curahan beton tersebut dengan menggunakan embar kapasitas 5 liter. Ketika tim redaksi konfirmasi ke Eg, bahwa hal itu bisa mengurangi kekuatan beton Fc 30 serta beresiko beton Fc 30 lebih cepat mengeras sebelum di tuang ke dalam bekisting abutment, saudara Eg menyangkalnya, “itu tidak akan mengurangi mutu beton Fc 30” ucapnya.
Informasi yang didapatkan tim redaksi di lokasi Pembangunan Jembatan Jatipulo dari humas sekaligus penjaga alat proyek bahwa PT. Sinabung belum memenuhi kewajibannya untuk membayar pekerja. Saudara Jaenudin selaku humas sekaligus penjaga alat PT. Sinabung mengatakan “saya sudah 3 bulan bekerja disini sebagai penjaga alat proyek tetapi PT. Sinabung belum membayar gaji saya selama 3 bulan tersebut, padahal PT. Sinabung menjanjikan gaji sebesar dua juta rupiah perbulan”. Menurut penuturan beliau juga “ada tenaga kerja tukang sebanyak 28 orang belum dibayar gajinya selama tiga minggu, seharusnya untuk pekerja harian itu dibayar mingguan, setahu saya tukang itu per hari gajinya Rp. 160.000,-. Ada juga material batu belah untuk pekerjaan TPT belum dibayar sebanyak 8 dump truk tapi saya tidak tahu harganya. Bahkan ada hutang di warung di sini juga belum dibayar Rp.1500.000” pungkasnya.
(Emy)